[cerita] death note: penyakit L lol

"Kenapa kau membawaku kemari, Watari?" manusia pucat bermata panda dengan postur tubuh melengkung bagai jemuran bengkok itu bertanya karena heran mengapa ia harus ada di perpustakan umum ini.
Detektif terhebat di dunia itu menatap sinis author yang pura-pura gak kenal. Namun L tampaknya memaafkan kata-kata author tadi karena ia berterimakasih telah diberi kesempatan untuk menjadi tokoh utama di fanfic saya. Watari, manusia tua penuh uban yang entah tidak bisa punya anak atau bagaimana sehingga akhirnya memutuskan untuk mengadopsi anak-anak jenius terlantar di panti asuhan kuno miliknya itu membuka laptopnya yang terlihat jadul dan saya rasa masih bagusan laptop saya. Uh, mulai ngaco Balik ke cerita.

Kakek tua kesepian itu pun membuka file Microsoft Word di laptopnya. Bukan sulap, bukan sihir, kini munculah teks yang langsung bisa dibaca di layar laptop Watari.
"Menurut data kasus yang akan kau teliti, L, tampaknya si pembunuh ini dapat membuat sang korban terserang penyakit tertentu, yaitu serangan jantung." Watari menjelaskan dengan gaya professional yang baru kemarin author ajarin untuk kesiapan perannya dalam fic ini.

"Menarik. Jadi ia dapat mengontrol korbannya ya? Ia seperti shinigami saja." Kata-kata L ini membuat author jingkrak-jingkrak karena mengingat fakta bahwa Shinigami terkeren dan paling mempesona di seluruh dunia dan jagat raya adalah Ryuk tercinta. L yang tidak mempedulikan tingkah gila author pun mengambil es krim yang ternyata dari tadi disembunyikan di kantongnya supaya gak ketahuan sama penjaga perpustakaan.
Tapi maaf saja ya, demi mempertahankan aturan kehidupan, berbangsa dan bernegara, maka author memutuskan agar menghendaki si petugas tahu dan datang ke L.
"Mas, mas, masnya ini bisa membaca kan? Di situ ada tulisan 'Dilarang makan dan minum di dalam perpustakaan' jadi mohon buang es krim mas dan jangan makan di dalam perpustakaan lagi." Kata mbak-mbak penjaga perpustakaan itu dengan raut muka memperingatkan.

L gundah karena harus membuang es krim yang baru saja dibelinya dengan merogoh uang lima puluh ribu itu. Mahal ya? Tentu saja! Karena L minta ke penjualnya supaya membuat es krim dengan kadar gula tiga ratus persen. Setelah persetuan panjang antara otak, hati, dan ginjal L, maka manusia berotak jenius, berhati teguh dan berginjal sempurna itu pun memutuskan untuk membuang es krimnya sembari mengutuk author dengan kasarnya.
Hey, L! Kamu kan penegak keadilan dan pembela kebenaran, maka harus patuh aturan dong! L pun berhenti bersumpah serapah karena terpana akan fakta yang author katakan. Yah, author memang ahlinya mengatakan fakta.

Setelah membuang es krim, L kembali masuk dan mengamati tumpukan buku yang jumlahnya bejibun itu.
"Apa ya yang harus kucari di sini?" L bermonolog ria. Eh, L! Namanya juga perpustakaan, ya cari buku sono!
"Saya tahu, tapi buku apa?" L menjawab author yang berbicara melalui dinding perpustakaan bagai hantu kolong wewe. Eh? Dijawab ya? Cari buku apa? Cari buku panduan cara memelihara panda aja sono!
"Oh…. Mbak, buku panduan memelihara panda di sebelah mana ya?"
"Di sebelah sana, mari saya tunjukan." L pun mengikuti petunjuk mbak penjaga perpustakaan itu.
Eeeeeh? Stop! Ngaco lagi. Serius lo L mau cari buku panduan cara memelihara panda? Author gak nyuruh untuk beneran nyari tuh buku gaje kaleeee~
Dan lagi, mbak penjaga perpustakaan kok masih di sini? Pergi sana, huss!
L dan mbak penjaga itu pun akhirnya pergi ke posisi masing-masing. Kembali ke alur cerita.
"Watari, buku seperti apa yang aku butuhkan?" pertanyaan L kok mirip dengan pertanyaan yang biasa Dora the Explorer itu tanyakan ya?
"Nah! Untuk itu—" Watari menjawab dengan semangatnya karena akhirnya bisa ngomong di fanfic saya. "—lebih baik carilah buku yang berhubungan dengan penyakit yang mungkin bisa menjelaskan penyebab serangan jantung." Lagi-lagi Watari berbicara dengan nada professional, yang tentu saja, author yang telah mengajarinya.

"Hmm," L mulai mencari buku itu sendiri, tidak meminta bantuan penjaga perpustakaan itu lagi karena ia sudah author peringatkan untuk tidak dekat-dekat L. Peringatan ini diperjelas lagi dengan sebuah papan yang author gantung di pundak jemuran bengkok L yang bertuliskan: 'JAGA JARAK MIN 1 M'. Maaf L, saya gak bermaksud menyamakan anda dengan truk.

Setelah mencari-cari dengan cukup cepat—secara, dia kan jenius—ia pun menemukan buku yang sekiranya cocok: '100 Macam Penyakit dan Penyebabnya'
"Hmm," lagi-lagi L ber-hmm-ria sambil membolak-balik halaman buku dengan sampul plastik bermotif Hello Kitty itu.

Bab pertama…
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH POLA MAKANAN
1. Penyakit yang disebabkan oleh penggunaan gula yang berlebihan:
- Diabetes Militus.
Rincian: Ini adalah sebuah penyakit yang sangat beresiko. Jika terlalu banyak mengkonsumsi gula, besar kemungkinan akan terkena penyakit mematikan ini. Gejalanya adalah sering buang air kecil, selalu merasa haus, selalu merasa lapar, penurunan berat badan. Dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan gangguan pada mata, gangguan pada ginjal gangguan pada system saraf hingga disfungsi saraf otonom, foot ulcer, amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual. Dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
L tercengang membaca seluruh rincian dan kemungkinan akan terjangkitnya penyakit ini. Apalagi dengan pola makannya yang 'mendewakan' gula. Enam puluh persen? Namun L memilih tidak memperdulikannya dan melihat bab berikutnya.

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH KEBIASAAN
1. Penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan terlalu banyak jongkok
-Ambeien.
Rincian: Penyakit ini bisa terjadi pada orang yang punya kebiasaan duduk jongkok. Penyebabnya adalah pemebengkakan pembuluh darah di bagian anus. Gejalanya adalahnyeri dibagian anus, dan sering buang air baik kecil maupun besar. Menimbulkan perasaan bahwa ada isi rectum yang belum dikeluarkan.
L takjub, terpana, terkesima dengan kemungkinan dirinya terjangkit penyakit ini. Namun author hampir muntah menulisya. Ia juga mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk mengidap penyakit kelas menengah ke bawah ini, yaitu tujuh puluh persen!
L pun memutuskan untuk membalik halaman, masih di bab buku yang sama, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan.
2. Penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan menggigit jari
-Penurunan IQ
Rincian: Menurut sebuah penelitian, kebiasaan buruk menggigit kuku jari bisa merusak intelegensi atau kemampuan intelektual seseorang.
-Kutil
Rincian: Menggigit kuku dapat menyebabkan kutil kuku, kutil tumbuh di bawah kuku dan merupakan tumor jinak. Tetapi jika tidak diobati, mereka dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi pada jari lainnya
3. Penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan tidur terlambat
-Masalah psikologis
Rincian: Insomnia atau bahkan jarang tidur dapat menyebabkan masalah-masalah psikologis seperti stress, kecemasan, ketakutan, kekhawatiran, depress dan bahkan meningkatkan resiko kematian. Gejalanya adalah penurunan berat badan, masalah dalam sosial (susah berkomunikasi dengan banyak orang)
4. Penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan bungkuk
-Penyakit paru-paru, saraf, dan gangguan organ lainnya
Rincian: Kebiasaan bungkuk hingga 40-60cm dari tinggi asli dapat menyebabkan penyakit parah seperti gangguan pada paru-paru, saraf, dan organ bagian atas. Gejalanya adalah sakit di bagian punggung.

L yang sedikit frustasi akan kemungkinan-kemungkinan penyakit yang bisa saja ia derita—baik mulai dari penyakit kelas bawah sampai penyakit kelas dunia—akhirnya tidak ingin membaca buku ini lebih lanjut.
Namun tepat ketika ia menutup buku bersampul Hello Kitty yang ternyata berwarna mejikuhibiniu itu, ia merasa ia ingin buang air kecil, tapi ia sudah melakukannya setengah jam yang lalu.
L terkesiap. Ini gejala penyakit Diabetes dan ambeien! Tapi ia merasa bodoh karena buang air adalah sesuatu yang wajar. Apa ini berarti IQnya berkurang? L yang gundah menggigit jarinya, namun…
"Ow!" L melihat kukunya yang terkikis dan ternyata merah. Oh tidak, gejala penyakit yang lain. Ia tiba-tiba saja jadi khawatir dan takut. Bukankah itu juga gejala penyakit yang tadi ia baca? L mulai berkeringat dingin, ia ingin jalan-jalan supaya melupakan masalah ini, namun ketika berjalan, punggungnya terasa sakit! Gejala lagi!
Semua gejala-gejala yang ia rasakan itu, mungkinkah terserang semua penyakit yang baru saja ia baca itu?
L tercekat dengan tatapan galau dan backsound tegang persis dalam adegan sinetron-sinetron. Ia tidak mau kehilangan nyawa secepat ini, apalagi di saat ia akan menyelidiki kasus KIRA yang menurut cerita dukun setempat penjahatnya akan jadi uke L. Oke, ngaco untuk kesekian kalinya. Kembali ke pikiran otak L.
Ia tidak mau mati di usia muda seperti ini, kemampuan otaknya yang melibihi prosesor Core I7 dengan RAM 2 gigabytes—yang tentu saja spesifikasinya jauh lebih tinggi dari laptop author yang hanya Intel Celeron dengan RAM setengah giga dan total HDD sembilan giga doang, huhuhu—itu amat disayangkan. Dunia membutuhkannya! Apa yang terjadi pada seluruh dunia jika ia mati?
Tentu dunia akan penuh dengan pergaulan bebas, teroris, perseteruan agama, penyalah gunaan internet untuk nonton bokep, bahkan global warming! Oh tidak… L tidak akan membiarkan fakta-fakta yang author katakan itu terjadi meskipun sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dia.
Begitu pula yang dirasakan hatinya. Ia tidak siap harus pergi meninggalkan ukenya yang bahkan belum pernah bertemu dengannya itu. Tidak tega harus meninggalkan Watari yang sudah ia anggap seperti kakek buyutnya itu, dan tidak rela harus pergi dari dunia dengan seluruh ke-AWESOME-mannya.
Jika otak L sudah berpikir, hati L sudah merasakan, maka yang kurang di sini hanyalah ginjalnya. Oke, ginjal L mulai melakukan penyaringan konstan yang biasa dilakukan ginjal pada umumnya. Tapi, L telah menkonsumsi gula yang lebih banyak dari orang pada umumnya, maka seharusnya ginjalnya juga bekerja dengan lebih cepat! OHh tidak, kini ginjal L tidak sesempurna dulu lagi!
Setelah lagi-lagi perdebatan panjang antara otak, hati dan ginjal L, detektif terhebat di dunia itu pun memustuskan untuk memeriksaan keadaannya ke dokter.
"Watari, sekarang bisakah kita ke rumah sakit terdekat?" L bertanya.
"Oh, kau sudah menemukan penyebab serangan jantung dan ingin menanyakannya pada dokter ya, baiklah kalau begitu." Watari menjawab.
"Bukan! Bukan karena itu, sebenarnya—" L menggantungkan kalimatnya persis seperti adegan sinetron sinetron lokal.
"Sebenarnuya?"
"Uh, begini Watari, saya merasa tidak enak badan saja." Akhirnya L menjawab.
"Oh, baiklah kalau begitu, ayo kesana." Watari memenuhi permintaan L yang sudah ia anggap seperti cucu buyutnya sendiri.

RUMAH SAKIT 'SHIA ZEN KEREN SEKALI'
Yah, L akhirnya memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat, yaitu rumah sakit milik author yang penuh karisma ini. Readers, jangan muntah-muntah please~
L kemudian berjalan menuju ruang dokter yang tadi memeriksanya.
'Ruang eksklusif Dr. Ryukku'
Terlihat papan di pintu masuk ruangan dokter tadi.
Benar sekali readers, di rumah sakit milik author mempesona ini, yang menjadi dokter tunggal dan semata wayang golek ini adalah Ryuk, shinigami tertampan yang pernah ada.
'Tok, tok, tok…'
L mengetuk pintu dan seketika itu pula pintu terbuka, menampilkan sebuah ruangan hitam pekat. Tepat ketika L melangkah memasuki ruangan, ruang dokter eksklusif itu pun menjadi terang benderang—sungguh mirip efek di film-film horror itu bukan?—dan menampilkan seorang(?) Ryuk yang sedang duduk di tengah-tengah gunungan apel, yang tentu saja, author yang memberinya sebagai upah bekerja di rumah sakit author.
"Silahkan duduk,"
L pun dudukdi lantai karena pada dasarnya, ruangan eksklusif nan elegan yang author persembahkan khusus untuk Ryuk semata itu tidak memiliki kursi sebijipun.
"Jadi, dokter, bagaimana keadaan saya?" tanya L langsung ke inti permasalahan.
Sang dokter pun mengeluarkan senjatanya, yaitu sesajen, kembang tujuh rupa dan jampi-jampi lain.
Tunggu dulu! Ryuk! Ini tuh RUMAH SAKIT! Bukan DUKUN SAKIT!
Karena dimarahin author dan takut dipecat, Ryuk pun memberesi alat-alatnya dan mengeluarkan selembar kertas. Ia sodorkan kertas itu ke L.
"Apa ini?" L bertanya.
"Ini adalah resep obat." Kata Ryuk dengan kerennya.
L pun mengambil kertas itu.
"Terimakasih banyak, dokter Ryuk." L berkata sembari melangkah pergi.

DI MOBIL LIMOSIN BERMERK 'SHIA ZEN KECE'
"Bagaimana hasilnya?" Watari bertanya setelah sekian lama gak dikasih kesempatan ngomong di fic author. L yang juga penasaran segera membuka kertas berwana merah muda itu dan membacanya.
-Catatan Dr. Ryuk Ganteng-
Dari hasil pemeriksaan medis terhadap saudara L Lawliet, maka saudara L dinyatakan:
BAIK-BAIK SAJA
Namun untuk menjaga kesehatan tubuh, yang harus dilakukan adalah:
Kurangi menkonsumsi gula
Berusahalah untuk tidak duduk jongkok
Kurangi kebiasaan menggigit jari
Jangan tidur terlambat
Berusahalah bersikap tegak
Jika kelima poin di atas tidak bisa dilaksanakan semua, maka ada satu hal yang harus diperhatikan saudara L:
JANGAN BACA BUKU KESEHATAN
Dan itulah semua isi catatan Dr. Ryuk Ganteng. L lega karena ternyata ia tidak sakit dan masih memiliki kesempatan untuk bertemu dengan uke masa depannya. Dan karena author sudah pegel nulis cerita ini, maka saya sudahi saja cerita ngaco ini…

repost from: fanfiction